PALU.Rekan Rakyat,– Menghadapi ancaman gempa megathrust yang diperkirakan dapat terjadi sewaktu-waktu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) bergerak cepat untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, Andi Sembiring, mengumumkan langkah-langkah strategis yang akan diambil, termasuk pembentukan posko darurat dan penetapan jalur evakuasi di wilayah rawan bencana.
“Kami tidak ingin lengah. Pembentukan posko ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan meminimalkan dampak jika gempa megathrust benar-benar terjadi,” ujar Andi dalam keterangannya kepada sejumlah awak media, Jumat (16/08/2024).
Potensi gempa megathrust yang diperkirakan berkekuatan magnitudo 8,5, menurut Andi, dapat berdampak signifikan pada wilayah utara Sulawesi. Menyikapi hal ini, BPBD Sulteng telah menyiapkan segala sumber daya yang tersedia untuk menghadapi kemungkinan terburuk.
"Posko-posko darurat akan didirikan di daerah-daerah yang rentan terhadap gempa, mengingat posisi Sulawesi Tengah yang berada di zona benturan tiga lempeng besar dunia. Kami juga akan memperkuat sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat agar lebih siap," tambah Andi.
Selain itu, koordinasi intensif juga terus dilakukan antara BPBD Sulteng dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau situasi terkini. Masyarakat diminta untuk tetap tenang namun selalu waspada, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang jika situasi memburuk.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Toli-Toli, Abdulah Haruna, yang turut hadir dalam kesempatan tersebut, menegaskan bahwa wilayahnya juga memiliki potensi terdampak. “Kami dari wilayah utara Sulawesi akan terus berkoordinasi dengan BPBD Sulteng dan mengambil langkah-langkah mitigasi yang diperlukan," ujarnya.
Abdulah menjelaskan bahwa Toli-Toli dan Buol, sebagai daerah yang rentan, tengah dalam tahap persiapan pembentukan kelompok masyarakat siaga bencana. “Kami sedang menyiapkan kelompok masyarakat dan menetapkan jalur-jalur evakuasi di wilayah kami untuk mengantisipasi potensi gempa,” tambahnya.
Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen BPBD Sulteng dan daerah-daerah terkait dalam melindungi warga dari ancaman bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu, terutama gempa megathrust yang berpotensi memberikan dampak luas. Posko-posko darurat yang didirikan diharapkan menjadi pusat informasi dan koordinasi saat situasi darurat berlangsung.