Morowali Sulteng.Rekan Rakyat,– Pembangunan salah satu jembatan terpanjang di induk Kabupaten Morowali, tepatnya di jalur 16 antara Desa Ipi dan Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, menelan anggaran hingga triliunan rupiah.
Saat ini, fisik jembatan megah tersebut hampir rampung dan tinggal menunggu peresmian.
Keindahan jembatan semakin bertambah berkat taman yang tertata rapi, dihiasi bunga dan pohon yang ditanam sesuai anggaran Dinas PUPR Kabupaten Morowali.
Namun, kejadian yang tidak terduga terjadi: pohon-pohon di sepanjang taman eksklusif mini tersebut, yang sudah mulai tumbuh tinggi, kini raib. Yang tersisa hanyalah tanaman bunga. Tidak diketahui siapa pelaku penebangan tersebut.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Morowali, HD, kepada media ini mengaku sangat kesal atas tindakan oknum yang sengaja menebang pohon-pohon yang telah ditanam di sepanjang taman yang berada di tengah jalur dua.
"Kami sangat menyesalkan penebangan itu. Tidak ada permintaan atau pemberitahuan kepada kami, padahal pohon-pohon tersebut ditanam dengan anggaran resmi dari Pemda," ungkapnya.
Menurut HD, pohon-pohon itu ditanam menggunakan anggaran pemerintah daerah, bukan asal tanam. Tiba-tiba saja, pohon yang sudah mulai tumbuh besar, sebagian ditebang dan sebagian lainnya hilang tanpa jejak.
"Kami bingung apa maksud dari penebangan dan penghilangan tanaman tersebut. Padahal, tujuan ditanamnya pohon itu adalah untuk menciptakan suasana sejuk bagi siapa saja yang melintasi jembatan," lanjut HD.
Ia pun menegaskan, ke depan pihaknya berharap siapa pun yang melihat atau mengetahui tindakan perusakan tanaman yang dianggarkan Pemda tersebut, agar segera melaporkannya kepada pihak berwajib.(Darman)