PALU.RekanRakyat, – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bersama Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Prov. Sulteng menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Bangga Kencana tahun 2025 secara luring dan daring.
Kegiatan ini berlangsung di Hotel Best Western (BW) Palu, Senin, 8 Juli 2025.
Rakorda ini menjadi momentum evaluasi sekaligus konsolidasi pelaksanaan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga, termasuk percepatan penurunan stunting di Sulawesi Tengah.
Dengan mengusung tema Integrasi Quick Win Kemendukbangga – Berani Cerdas, Berani Sehat untuk Indonesia Emas 2045.
Kegiatan tersebut dibuka langsung Wakil Gubernur Dr.Reny Lamadjido dan dihadiri oleh Wahidin Perwakilan Menteri Kemendukbangga secara daring, Forkopimda, OPD terkait, serta para mitra kerja dari 13 kabupaten/kota se-Sulteng.
Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Tenny C. Soriton, dalam laporannya mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemutakhiran data keluarga tahun 2024, terdapat 139.648 keluarga berisiko stunting atau 26,86% dari 520.047 keluarga sasaran.
Untuk menekan angka tersebut, berbagai intervensi strategis dijalankan, seperti program OTA GENTING (Orang Tua Asuh Cegah Stunting), SPPG, dan MBG.
Beberapa indikator kinerja strategis menunjukkan capaian yang masih perlu dikejar :
• Angka kelahiran total (TFR) di Sulteng sebesar 2,26, lebih tinggi dari rata-rata nasional 2,11 (PK 24).
• Angka kelahiran remaja (ASFR) usia 15–19 tahun mencapai 38,8, jauh di atas rata-rata nasional 18,0 (PK 24).
• Pemakaian kontrasepsi (mCPR) tercatat 58,90%, masih di bawah angka nasional 61,7% (PK 24).
• Kebutuhan ber-KB tidak terpenuhi (unmet need) masih tinggi, yaitu 13,8%, dibandingkan nasional 11,1% (PK 24).
• Median usia kawin pertama perempuan berada di angka 21 tahun, lebih rendah dari rata-rata nasional 22,3.
Meski begitu, terdapat capaian yang Signifikan. Hingga Juni 2025, peserta KB aktif di Sulawesi Tengah mencapai 325.286 akseptor atau 66,84 persen dari total pasangan usia subur (PUS).
Sementara peserta KB (PB) baru mencapai 19.804 akseptor, dengan 50,94 persen di antaranya merupakan akseptor baru dari semester pertama 2025.
Sebagai Strategi percepatan, Kemendukbangga mencanangkan lima program prioritas (Quick Win) yang berorientasi pada dampak nyata di masyarakat:
1.GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting),
2. TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak),
3. GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia),
4. Aplikasi Konsultasi Keluarga Berbasis AI (Super Apps),
5. SIDAYA (Lansia Berdaya).
Kelima program tersebut dirancang untuk menjawab kebutuhan strategis pembangunan keluarga berbasis data, lintas sektor, dan teknologi.
"Rakorda ini diharapkan tidak hanya menjadi ruang administratif,tetapi menjadi panggung utama untuk memperkuat implementasi lima Quick Win kementerian secara nasional dan program prioritas pemerintah Provinsi sulawesi tengah Berani Cerdas - Berani sehat, Rakor adalah titik temu antara kebijakan makro dengan praktik mikro,antara perencanaan strategis dan kerja nyata dilapangan,sinergitas yang menjadi kunci".Tutup Tenny